Samuel

  • Home
  • About Us
    • Samuel Sekuritas
    • Vision and Mission
    • Our Philosophy
    • Corporate Responsibility
    • Careers
  • Products
    • Investment Banking
    • Private Wealth Management
    • Equity Brokerage
    • Fixed Income Brokerage
    • Custody Services
    • Online Trading
  • Research
  • Webinars
  • Good Corporate Governance
    • Code Of Conduct
    • Charter
    • Policy
    • Organization Structure
    • Financial Statements
    • Tata Kelola Terintegrasi
    • Rapat Umum
      Pemegang Saham
  • Contacts
    • Contact Us
    • Customer Complaint
      Services

TLKM: HOLD (from BUY), TP at IDR 4,500 – Net Profit Growth Might Lag Data Monetization

25 July 2022 by Paula Ruth Prawinoto

Telkom Indonesia (TLKM) – HOLD (from BUY)
Last Price : IDR 4,230 – Target Price : IDR 4,500
Net Profit Growth Might Lag Data Monetization

Kami melakukan downgrade atas rekomendasi untuk TLKM dari BUY ke HOLD berdasarkan faktor-faktor berikut: 1) Kemungkinan terbatasnya dampak positif dari kombinasi Lebaran dan pemulihan ekonomi di 2Q22; 2) Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis Data Center; 3) Sedikit ketidakpastian pada pertumbuhan laba bersih FY22F (YoY) akibat pendapatan lain-lain. Walaupun demikian, kami pikir pandangan Telkomsel selaku pemimpin pasar mengenai adanya tanda-tanda monetisasi data yang lebih baik di 3Q22 masih dapat mendukung harga saham TLKM. TP baru kami sebesar IDR 4.500 (+6% upside) mencerminkan EV/EBITDA FY23F sebesar 7.4x, mirip rata-rata historis.

Ekspansi data center (DC). TLKM mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan pembangunan tahap pertama Hyperscale Data Center, yang memberikan kapasitas tambahan sebesar 22 MW (~51% lebih tinggi dari FY21). Kami memproyeksikan pendapatan DC akan tumbuh ~18% CAGR di FY22-25F, relatif konservatif jika dibandingkan pertumbuhan kapasitas (~22% CAGR di FY21-25F menjadi 118MW).

Lebih konservatif atas dampak Lebaran. Hal ini mempertimbangkan pandangan ekonom SSI tentang perlunya waktu sebelum performa sektor-sektor ekonomi tertentu, seperti pariwisata, kembali ke level pra-pandemi. Kami juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya sedikit perubahan perilaku pelanggan seluler yang juga berlangganan fixed broadband setelah pandemi. Kami menurunkan pendapatan TLKM di FY22F sebesar 2% dibandingkan estimasi kami sebelumnya.

Pertumbuhan laba inti agak membaik. Meskipun ada sedikit ketidakpastian dalam tren pertumbuhan laba bersih FY22F karena high-base effect di FY21, kami memperkirakan TLKM akan membukukan pertumbuhan laba inti sebesar +7% yoy pada FY22F, agak lebih tinggi dari FY21 (+4% yoy); didukung peningkatan penetrasi smartphone, fixed broadband, dan pemulihan ekonomi.

Penurunan TP menjadi IDR 4,500 (6% ups.) – downgrade ke HOLD. Kami meroll-over valuasi kami ke tahun 2023, dan menurunkan TP (yang dihitung menggunakan metode DCF) hingga 10% menjadi IDR 4,500. Hal ini terutama disebabkan karena kami menurunkan estimasi EBITDA sebesar 3-7% untuk FY24F-28F (menyiratkan de-rating) dan sedikit meningkatkan WACC dari 10.8% ke 11.0% (Fig. 1). TP baru kami merefleksikan EV/EBITDA FY23F sebesar 7.4x. Saham TLKM diperdagangkan pada ~7x EV/EBITDA untuk FY23F. Risiko Upside: Lebaran, mobilitas, fixed broadband, monetisasi data, digital.

Download

  • TLKM_25072022_ID
  • TLKM_25072022_EN

Research Report

  • JPFA: BUY (Unchanged), TP at IDR 1,800 – Headwinds Still Looms
  • SIDO: HOLD (from BUY), TP at IDR 830 – Hurt by Demand Slowdown
  • RAJA: BUY (Maintain), TP at IDR 1,500 – Present or Future?
  • FILM: BUY (Maintain), TP at IDR 3,300 – Living Up to the Hype
  • MARK: BUY (Unchanged), TP at IDR 1,290 – A Fast Growing Company

 

Privacy and Security - Term Of Use | © 2016 PT Samuel Sekuritas Indonesia. All Rights Reserved.