Mengawali tahun 2021, Kementerian Pertanian kembali menginstruksikan program culling pada 5 Januari hingga 3 Februari 2021 dengan target sebanyak 69.4 juta FS HE fertil umur 19 hari dan afkir PS berumur >50 minggu sebanyak 2.3 juta ekor. Kami melihat instruksi culling kali ini lebih ketat, dengan mengaplikasikan sistem penalty bagi perusahaan yang tidak mencapai target. Maka dari itu, kami semakin yakin bahwa stabilnya ASP dari broiler dan DOC di IDR 18,000-20,000 semakin dapat terwujud. Kami pertahankan rekomendasi OVERWEIGHT untuk sektor poultry dengan JPFA sebagai top picks.
Potensi produksi 3.6 juta ekor DOC pada tahun 2021. Kementerian Pertanian memproyeksikan bahwa pada tahun ini potensi produksi DOC FS sebanyak 3.65 juta ekor. Hal tersebut memperhitungkan realisasi pemasukan GPS dengan rasio 5.34% di tahun 2018, 73.11% di tahun 2019, dan 21.55% pada tahun 2020. Berdasarkan hitungan tersebut, maka potensi tonase carcass menjadi 4.03 juta ton atau setara dengan 3.43 juta ekor. Dengan proyeksi demand dari konsumsi ayam sebesar 12 kg/kapita/tahun (setara dengan 3.2 juta tonase carcass & 4.08 juta ekor DOC), potensi surplus dari supply/demand sebesar 24% di tahun 2021.
Culling 69.4 juta HE fertil merupakan proporsi yang tepat. Menghitung potensi produksi DOC FS pada bulan Januari sebesar 328.2 dan 348.2 juta ekor pada bulan Januari dan Februari 2021 vs. potensi permintaan daging ayam sebesar 290 ribu ton (setara dengan ~486 juta ekor). Maka pada 2 bulan ini potensi surplus mencapai 39.0%. Dengan mengkalkulasi culling pada FS HE yang akan membatasi produksi DOC FS sebesar 64 juta ekor DOC FS, maka potensi surplus menjadi berkurang sebesar 25.7%. Potensi surplus ini kami nilai ideal untuk dapat mempertahankan ASP dari broiler dan DOC untuk stabil. Kami perkirakan culling selanjutnya dengan jumlah yang sama akan terjadi pada akhir Februari atau awal Maret 2021.
Indikasi culling yang lebih ketat. Kami melihat bahwa pemerintah memperhatikan program culling lebih baik daripada sebelumnya. Selain tetap mengaplikasikan cross-monitoring agar tidak terjadi kecurangan, pemerintah pun menerapkan sistem reward dan pinalti bagi perusahaan yang dapat memenuhi target dari program culling sebelumnya. CPIN dan JPFA mendapatkan reward berupa pengurangan 0.25% dari kewajiban culling dan MAIN juga mendapat pengurangan 0.5%. Sementara itu, ada beberapa perusahaan yang harus mendapatkan pinalti berupa penambahan kewajiban dari culling di periode ini. Contohnya Super Unggas Jaya (non-listed) dan Wonokoyo Jaya Corp (non-listed) yang mendapatkan pinalti berupa penambahan 2% & 3% dari program sebelumnya. Dengan semakin diketatkannya pengawasan terhadap program culling, kami semakin yakin upaya ini dapat membantu menstabilkan harga broiler. Selama 4Q20, tercatat harga broiler dan DOC stabil di kisaran IDR 18,000-20,000/kg untuk broiler dan IDR 6,000-7000 /ekor untuk DOC.
Pertahankan OVERWEIGHT dengan JPFA sebagai top picks. Kami pertahankan rekomendasi OVERWEIGHT pada sektor poultry dengan JPFA sebagai top picks. JPFA merupakan pemain dengan kontribusi peternakan komersil terbesar dan yang paling dituntungkan dari adanya program culling dibandingkan dengan pemain lain. TP di IDR 1,800. Saat ini JPFA diperdagangkan pada 9.2x P/E 21F. Valuasi berdasarkan rata-rata P/E 5 tahun di 11.1x.