Kinerja Positif di 1Q23: Hanya UNVR yang masih melemah. Sepanjang 1Q23, semua emiten consumer staples dalam universe SSI mencatatkan pertumbuhan kinerja, kecuali UNVR yang masih mencatatkan penurunan pendapatan (-2.2% YoY) akibat strategi pengurangan trade stock baik di MT maupun GT (strategi tersebut berakhir di 1Q23, sehingga diperkirakan akan ada pertumbuhan kinerja di kuartal selanjutnya). Perlu dicatat, UNVR juga adalah satu-satunya emiten consumer staples yang masih belum berhasil pulih ke level prepandemi (-0.6% 1Q19). Adapun untuk pertumbuhan pendapatan 1Q23 tertinggi dicatatkan oleh KLBF (+12.2% YoY), diikuti oleh ICBP (+11.4%), INDF (+11.3%), SIDO (+3.0%), dan angka pendapatan semua emiten tersebut sejalan dengan proyeksi FY23F SSI. Untuk laba bersih, 2 dari 5 emiten consumer staples mencatatkan angka di atas ekspektasi kami, yaitu ICBP (45.8% proyeksi FY23F SSI, 49.2% proyeksi konsensus) dan INDF (40.7% proyeksi SSI, 43.3% proyeksi konsensus) karena tingginya forex gain akibat aktivitas pendanaan, sedangkan 3 emiten lainnya sejalan dengan proyeksi SSI.
GPM mixed ditengah penurunan harga komoditas. Di tengah penurunan harga komoditas, GPM emiten consumer staples cenderung bervariasi. ICBP mencatatkan angka pertumbuhan GPM tertinggi (+218bps YoY menjadi 36.4%), seiring dengan penurunan harga gandum di 1Q23 sebesar -19.8% YoY dan kenaikan ASP pada segmen utamanya (mi instan, 73% pendapatan ICBP) sebesar +11% YoY. Sedangkan GPM perusahaan induk Indofood (INDF) mencatatkan penurunan -188bps YoY menjadi 31.1%, salah satunya disebabkan oleh penurunan harga rata-rata CPO di 1Q23 (-34.6% YoY) yang membebankan kinerja segmen agribisnis INDF. Emiten lainnya seperti SIDO mengalami pelemahan GPM (-176bps YoY menjadi 53.3%), dibebani oleh penurunan marjin semua segmen usaha, mulai dari jamu dan suplemen (-100bps YoY) akibat melemahnya volume di 1Q23 karena masih adanya high base dari kasus omicron di 1Q22, segmen makanan dan minuman (-257bps YoY) karena kenaikan bahan baku terutama gula (+11.5% YoY), serta farmasi (-1,489bps YoY) akibat larangan penjualan obat sirup karena kasus keracunan EG (Etilen Glikol) & DEG (Dietilen Glikol). Sedangkan untuk KLBF, GPMnya secara qoq telah menunjukkan tren penguatan (+260bps) sejalan dengan penurunan harga bahan baku di antaranya skim milk powder (-12.7% QoQ).
Guidance FY23F: Double digit growth. Kami menilai kinerja positif tersebut akan berlanjut di sepanjang FY23F, didorong oleh pertumbuhan ekonomi, kenaikan UMP, momentum menjelang pemilu, serta beberapa strategi ekspansi emiten lainnya. 3 dari 5 emiten consumer staples (ICBP, KLBF, dan SIDO) menargetkan untuk mencapai pertumbuhan kinerja double digit di tahun ini. ICBP menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar +10-12% YoY dengan target EBIT margin di rentang 18%-20%. Pertumbuhan volume Pinehill ditargetkan dapat mencapai +15% YoY (kapasitas produksi 1Q23: 13 miliar bungkus/ tahun, 2022: 12 miliar, 2020: 9 miliar). Sedangkan KLBF menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersihnya dapat mencapai +13-15% YoY, termasuk konsolidasi akuisisi Sanofi yang baru dilakukan di akhir tahun lalu (proyeksi kontribusi terhadap sales KLBF: 3-4%). Kontribusi Sanofi terhadap sales segmen farmasi diperkirakan telah mencapai double digit. SIDO dan UNVR masing-masing menargetkan pertumbuhan >+10% YoY dan 6% YoY.
OVERWEIGHT, Top pick: ICBP. Kami mempertahankan rating OVERWEIGHT untuk sector consumer staples seiring dengan outlook positif ke depan. Top pick kami adalah ICBP (TP: 13,000), karena: (1) posisinya sebagai market leader dengan pricing power yang kuat (terutama segmen utamanya, mi instan, dengan market share >70% penjualan nasional), (2) potensi pertumbuhan penjualan Pinehill (target pasar Timur Tengah dan Afrika), (3) penurunan harga bahan baku dan kenaikan ASP yang dapat meningkatkan EBIT marginnya.
Samuel Sekuritas Indonesia is a leading Indonesian securities brokerage firm. Established in 1997, the firm has grown to become one of the most respected and trusted financial services companies in the country. With a wide range of services and products, Samuel Sekuritas Indonesia has become a trusted partner to many investors, both institutional and individual.
The company offers a variety of financial services, including equity, debt and derivative securities brokerage services, research and portfolio management, asset management and capital market services, as well as a range of other investment solutions. Samuel Sekuritas Indonesia is also a leader in providing financial education and training, and has established itself as a leading provider of investor relations services.
The company has a strong research capability and is committed to providing its clients with up-to-date and reliable market analysis and recommendations. It also has a team of experienced and knowledgeable professionals who are dedicated to providing quality service to its clients. As a result, Samuel Sekuritas Indonesia has become a preferred partner for many investors in Indonesia.
In addition to its financial services, Samuel Sekuritas Indonesia also offers a range of other services, such as corporate finance and advisory services, mergers and acquisitions, and venture capital.