MARKET PREVIEWLibur panjang tahun baru Imlek di beberapa wilayah, serta minimnya katalis penggerak karena masih terbatasnya pengumuman data-data makro dan indicator bisnis yang penting membuat pergerakan harga di pasar financial global berada di rentang yang terbatas. Imbal hasil UST 10Y cenderung flat di level 3,45%, hampir tidak merespon pengumuman data survey S&P Global Manuf indeks PMI yang masih bergelut di zona kontraksi untuk AS. Namun secara umum, perbaikan tipis terlihat di indeks tersebut untuk wilayah Uni Eropa, Jerman dan Inggris. Hal ini menandakan bahwa bagian terburuk dari perlambatan ekonomi akibat hyperinflation di Eropa sudah hampir menemui titik terdalam. Sehingga diperkirakan European Bank Central (ECB) mungkin akan mempertimbangkan untuk mulai menerapkan stance yang lebih netral kedepannya seiring dengan perkiraan tekanan inflasi di musim dingin yang tidak seburuk perkiraan sebelumnya. Harga minyak pun hanya turun tipis ke level USD80,1/bbl untuk jenis Crude. Sementara itu, dari dalam negeri, Rupiah terus mengalami penguatan menembus IDR14.8/USD pada intraday perdagangan kemarin yang didorong oleh sentiment pelemahan USD terhadap mata uang utama akibat dari ekspektasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi agresitivitas pengetatan kebijakan moneternya pada FOMC meeting Februari nanti. Oleh karenanya, kami melihat penurunan imbal hasil SUN 10Y berpotensi lanjut ke arah 6,60 pada hari ini dengan penguatan Rupiah mungkin tertahan sedikit karena minim sentiment positif lanjutan dan diperkirakan bergerak di rentang 14,850-14,890/USD hari ini.
DOMESTIC ECON BKPM: Realisasi investasi langsung 2022 mencapai IDR1.207 Tn. Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, maleporkan bahwa realisasi tersebut sudah melampaui target pemerintah serta sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 1,3 juta orang. Diumumkan bahwa arus investasi langsung didorong oleh penanaman modal asing yang tumbuh kencang 44,2% YoY (IDR654 Tn) disamping arus investasi dalam negeri yang juga tumbuh cukup solid 23,6% YoY (IDR553 Tn) (Investor Daily) Comment: Kedepannya, di tahun politik menuju pilpres 2024, kami melihat arus investasi berpotensi melambat dan terkontraksi 10-15% YoY karena investor cenderung akan mengamati proses politik yang akan berjalan yang mana akan mempengaruhi sisi kebijakan investasi langsung kedepannya. Oleh karenanya, kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi akan berkurang di tahun ini dibanding periode sebelumnya. FIXED INCOME Penawaran masuk di lelang SBSN kemarin mencapai IDR28,5 Tn. Dimana paling banyak masuk ke tenor acuan yakni 6M dan 2Y, serta pemerintah memenangkan sebanyak IDR14,1 Tn atau tercapai bid-to-cover ratio di level 2,04x yang mana lebih baik daripada lelang SBSN sebelumnya (Investor Daily) Comment: Appetite yang masih terjaga di lelang kemarin merupakan sentiment lanjutan dari reposisi investasi pelaku pasar untuk mengakumulasi instrument pendapatan tetap yang merupakan alternative yang kurang beresiko pada periode resesi. |
BUY Recommendation: FR0045, FR0082, FR0068, FR0087, IF0010, IF0006.